Alasan Polda Sulses Stop Laporan Ibu yang Anaknya Diduga Diperkosa ASN
VIVA â" Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes E Zulfan memberikan klarifikasi terkait viralnya berita pengaduan Rastia ke Polres Luwu Timur atas dugaan tindak pidana perkosaan pada 9 Oktober 2019 yang diduga dilakukan oleh oknum ASN yang tidak lain adalah bapak kandung ketiga korban. Menurut dia, penyidik telah melakukan rangkaian penyelidikan atas laporan tersebut.
Awalnya, kata dia, penyidik mengantar ketiga anak ke Puskesmas Malili untuk dilakukan pemeriksaan visum et repertum didampingi oleh ibu kandung anak dan petugas P2TP2A Kabupaten Luwu Timur.
âHasil pemeriksaan visum dengan hasil ketiga anak tersebut lubang dubur tidak ada kelainan, tidak dampak luka lecet pada dubur/anus, tidak tampak adanya tanda-tanda kekerasan, otot spingter ani menjepit,â kata Zulfan saat dikonfirmasi VIVA pada Jumat, 8 Oktober 2021.
![Ilustrasi korban perkosaan. Ilustrasi korban perkosaan.](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2017/12/13/5a30f583b22ac-minta-tolong-usai-diperkosa-wanita-ini-malah-jadi-korban-lagi_663_372.jpg)
Kemudian, lanjut dia, laporan hasil asesmen P2TP2A Kabupaten Luwu Timur bahwa tidak ada tanda-tanda trauma pada ketiga anak tersebut kepada ayahnya. Karena setelah sang ayah datang di kantor P2TP2A, ketiga anak tersebut menghampiri dan duduk dipangkuan ayahnya.
Selain itu, Zulfan mengatakan laporan hasil pemeriksaan Psikologi Puspaga P2TP2A Kabupaten Luwu Timur, bahwa ketiga anak berinteraksi dengan lingkungan luar cukup baik dan norma, serta hubungan dengan orang tua cukup perhatian dan harmonis.
âDalam pemahaman keagamaan sangat baik, termasuk untuk fisik dan mental dalam keadaan sehat. Hasil visum et repertum juga tidak ada kelainan,â jelas dia.
0 Response to "Alasan Polda Sulses Stop Laporan Ibu yang Anaknya Diduga Diperkosa ASN"
Post a Comment