Ridwan Kamil Bidik China Demi Perluas Pasar Ekspor Jabar

Bandung, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya memperluas pasar ekspor ke China sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, pihaknya sedang menggali informasi dari market intelligence yang ada di China. Salah satunya melalui Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun.

"Dalam rangka memperluas pasar ekspor kami ingin melihat peluang-peluang apa saja yang bisa dikembangkan melalui informasi dari market intelligent," kata pria yang akrab disapa Emil ini dalam Webinar bertajuk Menembus Raksasa Perdagangan Tiongkok, The Largest Marketplace in the World, Kamis (2/9).


Emil berharap gambaran dan informasi dari Djauhari mengenai potensi pasar di negeri tirai bambu dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri skala besar, menengah dan UMKM di Jabar.

"Karena seringkali problem di kami adalah kurangnya pengetahuan pasar yang kadang-kadang tidak kami pahami secara menyeluruh sehingga Dubes bisa memberikan gambaran-gambaran atau informasi berharga," ujarnya.

Sejauh ini Jabar sudah menjalin kerja sama sister province dengan empat provinsi di Tiongkok yaitu Guangxi Zhuang, Chongqing, Sichuan, dan Heilongjiang. Kerja sama yang ditandai dengan MoU tersebut akan memudahkan ekspor produk Jabar ke Tiongkok.

Emil menuturkan Provinsi Jabar memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional pada Januari-Juni 2021. Nilainya mencapai US$ 16,08 miliar atau 15,63 persen dari total ekspor nasional.

"Jabar dari sisi produktivitas sudah sangat luar biasa. Ekspor terbesar pertama kami ke Amerika Serikat, Jepang, lalu Tiongkok," cetusnya.

Begitu juga dengan investasi, Jabar masih menjadi primadona investor asing dengan nilai investasi per hari ini mencapai Rp72 triliun. Menurut Emil, alasan ketertarikan investor asing ke Jabar karena infrastrukturnya memadai, perizinan mudah, dan SDM yang produktif.

Sementara itu, Djauhari mengatakan bahwa saat ini ada tiga sektor ekonomi potensial yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha di Jabar. Pertama, bidang teknologi digital yang kini sedang berkembang pesat di Tiongkok.

"Transaksi mereka sudah US$2,4 triliun," katanya.

Kedua, kerja sama bidang kesehatan. Djauhari menyebut Jabar menjadi pusat kesehatan di Indonesia seperti produk vaksin, bahan baku obat dan alat kesehatan. Ketiga, kerja sama dari hulu sampai hilir di bidang tambang nikel.

"Tentunya andalan Jabar lainnya yaitu kopi harus siap-siap untuk masuk ke pasar Tiongkok, terutama Java Preanger yang sudah lebih dulu masuk," ucap Djauhari.

[Gambas:Video CNN]

(hyg/sfr)

0 Response to "Ridwan Kamil Bidik China Demi Perluas Pasar Ekspor Jabar"

Post a Comment