Flores The Singing Island Virtual Festival 2021 Tampilkan Budaya Masyarakat yang Senang Bernyanyi

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Ada yang menarik saat Presiden Joko Widodo menyampaikan RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2021 - 2022, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin16 Agustus 2021.
Dalam pidatonya presiden menilai pandemi Covid-19 yang menerpa sejak semester awal 2020 sudah menjadi salah satu faktor yang mengakselerasi dan membuat aspek kehidupan menjadi digitalisasi, termasuk di dalamnya sektor kesenian yang menjadi induk ekonomi kreatif.
Presiden menyampaikan, pandemi Covid-19 memang pada akhirnya ikut membuat perubahan di segala lini kehidupan masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah pemanfaatan platform digital sebagai bentuk inovasi dalam mendistribusikan serta mempromosikan kembali budaya serta produk dari para pelaku ekonomi kreatif seperti para UMKM, pelaku seni, hingga para pendidik.
Selaras dengan iklim perubahan yang kian cepat itu maka Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) pun berinisiatif menggandeng sejumlah musisi Flores seperti Ivan Nestorman, Komodo Project, Jamaican Cafe, hingga Ana Oki Lega untuk menggagas kembali makna kebudayaan Flores agar bisa segera kembali dinikmati dunia pasca diterpa badai pandemi Covid-19.
Baca juga: DPD PAN Manggarai Barat dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan di Dusun Kakor Kecamatan Ndoso
[embedded content]Flores sendiri bukan sekadar pulau indah di bagian timur Indonesia, seorang etnomusikolog Belanda, Jaap Kunst, yang pernah mempelajari musik di Indonesia, dari ujung barat Sabang hingga ujung timur Merauke pada dekade 1930-an sempat melukiskan bahwa masyarakat Flores adalah masyarakat yang senang bernyanyi (atau The Singing Society).
Pengamatan Kunst ini dilihatnya sendiri karena hampir semua kegiatan harian masyarakat Flores selalu dilakukan sambil bernyanyi-nyanyi, mulai dari berkebun, menanam padi, menangkap ikan di laut, hingga melakukan panen.
Berbekal penelitian penting dan monumental dari Kunst itu serta demi melestarikan, mengembangkan dan mengingatkan kembali masyarakat Flores, NTT, Indonesia bahkan dunia tentang budaya bernyanyi orang Flores, gagasan tentang _"The Singing Island"_ pun berdengung kencang.
"Bagi kami di Flores, pulau Flores bukan saja punya keindahan alam yang menakjubkan tapi juga kehidupan masyarakatnya pun tidak kalah indah, salah satunya lewat suara dan nyanyian saat melakukan aktivitas sehari-hari, ini yang menginspirasi hadirnya Festival The Singing Island," ujar Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa 17 Agustus 2021.
0 Response to "Flores The Singing Island Virtual Festival 2021 Tampilkan Budaya Masyarakat yang Senang Bernyanyi"
Post a Comment